.

.

.

.

bukan kebetulan atau terlalu beruntung

Friday, April 19, 2013 § 0


“Hazard has conditioned us to live in hazard. All our pleasures are dependant upon it. Even though I arrange for a pleasure; and look forward to it, my eventual enjoyment of it is still a matter of hazard. Wherever time passes, there is hazard. You may die before you turn the next page.” 



pemikiran yang berputar, memuncak dan terkadang terjelaskan dengan gamblang ketika satu waktu ada orang yang masih mau mendengarmu
jika suatu ketika kau langsung mendapat apa yang ingin kau dengar
jikalau suatu malam itu juga kau mendapat apa yang harusnya tak kau lakukan
jika dan hanya jika kau bersama seseorang yang masih mendengar, bukan dari telinga saja

apa yang ada di pemikiran oranglain banyak menjadi akar ukur dari perasaan pemikiran kita, seperti teori yang digunakan para teoritis. itu ya teori.
satu jam kemudian belum tentu teori tersebut berfungsi maksimal

entah, makin tak keru saja apa yang dibicarakan

kemarin kau memuncak, tadi kau berjanji
Allahualam
malam ini kau tau sesuatu
pada akhirnya beruntung pada hal ini, beruntungkah? ya ya dan iya
kau yang memulai berkata tidak sejalan meski Tuhan bagi kita itu satu
ya, Tuhan kita satu
jalan percaya pada Dia yang berbeda
cukup tau yang harus dilakukan adalah menghenti sebelum memulai sesuatu yang seharusnya dihindari
ayo bersiap, 
kau sudah menunda sesuatu yang lebih dari hal-hal itu

Bismillah :)

What's this?

You are currently reading bukan kebetulan atau terlalu beruntung at +ASTUNGKARA.

meta

§ Leave a Reply