.

.

.

.

Bicara 'takdir' dengan spesialist kawat gigi

Tuesday, March 09, 2010 § 1

Apa kata orang tua tentang Indonesia ?
Apa mereka pasrah dan cuma pasrah ?
Apa mereka kritis tapi 'masih' tetap pasrah ?
Apa mereka kritis tapi 'tidak terlalu pasrah' ?
Ataukah mereka prihatin dan beraksi ?

 
Wah.. Kalau dilihat kriteria yang ke lima ini mungkin sudah jarang (ada tapi sedikit, kenapa sedikit ? Ya karena mereka yg sedikit itu yang perjuangannya 'terbukti')

  Aku sendiri sedikit sangsi ! Kenapa bisa dengan diriku yg saat ini, tiba-tiba mendapat hal beginian ?
Takdir ? "YA"
Bingung ? Begini…

Awalnya cuma tanya, "Dok, kok teman saya ada yang behel ya dari kawat ya, kenapa ? Kelebihannya apa ?"
Jawabannya, "Itu untuk gigi yang sulit ditarik, ya untuk gigi yang khusus dan bisanya itu ditangani oleh dokter 'piipppp' ya tapi kalau saya lebih baik pakai karet, kan kalau besi dengan besi gaya geseknya sedikit."
 
Wah, dari jawaban ini aku mikir, haadooohhhh… iki ngomong opo e ? Dan, kagum juga, mikirnya (njelasinnya ke aku) kok sampek segitunya
 
Dari situ berlanjut… (sekarang ini : 22.30)
 
"saya suka dengan tempelan yang ada di depan padmanaba, kok seperti lagu ya ?"
Wahh aku…. Jadi terharu (teruskan, kawan !)

"Dok, Ngarsa Dalem masih bisa jadi Gubernur ?
"wah.. Kalau SBY bilang harusnya 'TIDAK'"
 
Aku kecewa, (takut kalau di peta diganti : provinsi yogyakarta) , tapi aku juga tetap yakin, beliar Raja Tlatah Jawa

Mulai dari situ,,
Pertanyaan 1 : "As, kamu tau kasus bank century?"
"tapi bingung, Dok. Kenapa kaitannya dengan keluarga besar SBY, ada yg bilang …… (panjang)?"
Obrolan politik dimulai...
 
Pertanyaan ke 2 : "Kamu tau kenapa Amerika memusuhi Indonesia ?"
"wah… nggak tau, Dok"
Setelah dijelaskan 'kenapa' saya jadi lebih tercengang lagi ! Kesimpulannya, bukan belanda bukan jepang, Indonesia baru merdeka saja udah di-beginikan, iibarat jeleknya, anjing impor peranakan dewa yang pengen kabur tapi si penangkap anjingnya punya pabrik 'jaring anjing kaya'. Ampun.

Kontrol gigi selesai … (sekarang : 23.00)

Pertanyaan ke3 : "Tau nggak waktu Soekarno kita beli alat-alat perang (pesawat,senjata) dari mana ?"
..asem aku ra' ngerti maneh…
Dan dijeaskanlah, kesimpulannya, kalau udah mulai urusan politik, masalah ekonomi 'itulah'/'materi' itulah yang bikin 'nagih' nggak bisa dihentikan

Sekali lagi , aku mikir ...
Berdiri di kaki sendiri = nantang 'mateni' rakyat
Berdiri di kaki sendiri tapi tenaga orang lain = ketergantungan
 
Asem !! Belum saatnya aku masuk di dunia ini .. (ah, tapi kalau mikir politik Indonesia itu laknat = aku pecundang bangsaku sendiri) lalu? Sepertinya 'bingung' jadi jawaban bagus, tapi, tepatnya aku 'belum mengerti saja jalan mainnya'

Beliau bercerita,
Dahulu beliau mendaftar Fak.Pertanian 'saja', tapi setelah beliau pulang, beliau diminta keluarga beliau untuk daftar FKG, (masa Cuma daftar 1? Kalau gak keterima gimana?)
Zaman dulu, tes tiap jurusan itu beda hari, jadi tiap anak bisa milih lebih dari 2 jurusan (asal bayar uang pendaftaran)
Tapi ternyata di Fak.pertanian, ada pelajaran matematika (beliau tdk bisa)
Setelah ter si FKG (soal sama, tapi tdk ada matematikanya)
 
Kenapa bisa begitu ? Padahal beliau bener" pengen belajar pertanian ?
TAKDIR kah ?
 
Konsekuensinya, ya harus belajar sungguh"
 
Hal ini beliau kaitkan dengan agama, dan memang benar !
Jalan kita ke surga itu ya dengan kita melakukan semua hal yg harus/telah kita lakukan tanpa berbelok pada maksiat = kunci surga

Kalau seseorang menjadi mentri tapi korupsi = kunci suga nya ilang
Kalau guru tapi ngajarnya 'mbah-mbuh' = kunci surga nya hilang 'juga'
 
Dan YAKIN, sama aja kalau kasusnya siswa (pasti kalian tau apa maksudku)
 
Beliau memberi saran,
Coba lihat hutan di kalimantan !
Kenapa udah hampir jadi tanah (cekungan/kubangan) lumpur ?
Kenapa 'daerah istimewa(bagian indonesia di barat/tmur)' melakukan perlawanan ?
Seketika itu aku tersadar,
Seberapa dekatkah aku dari hal itu ?
Yakinkah dengn umur dan pengetahuan 'sekarang ini' ? Apa yg bisa kulakkan ?
 
APA YANG BISA KAU LAKUKAN ?
KAPAN HARUS MEMULAINYA ?
Hal kecil apa yang mulai bisa kulakukan ?
 
Terkadang berfikir, ah itu pikiran orangtua aja lah.. Kita sekolah aja..
YAKIN KITA NGGAK PERNAH BILANG ITU ? ITU PERNYATAAN YG BENER ATAU YG SALAH ?
 
Bicara takdir, memang Cuma Allah yang tau …
Tapi bicara mimpi, kita yang pegang kendali !

What's this?

You are currently reading Bicara 'takdir' dengan spesialist kawat gigi at +ASTUNGKARA.

meta

§ 1 Response to “Bicara 'takdir' dengan spesialist kawat gigi”

§ Leave a Reply