.

.

.

.

Wamena Coffee

Tuesday, August 13, 2013 § 0

Pakai gula atau tidak?
Yosh! Akhirnya bisa nyoba kopi wamena, rasanya pas dan tidak bikin shock di lidah meski tanpa gula. Banyak penikmat kopi yang lebih menyukai originalitas rasa pahit, darisana kita akan lebih jatuh cinta dengan kopi (kebanyakkan sih pada cerita gitu)
Jogja dengan lokasi wisata dan café yang tersebar memiliki cara penyajian kopi tersendiri. Ada yang diseduh biasa ada pula yang diseduh secara 'machine' yaitu dengan alat penyeduh kopi. Pastinya kita harus belajar untuk menggunakan alat ini dengan cara yang benar, jadi rasa kopi semakin mantap.

Metode dan Alat Penyeduh Kopi - Mesin Pembuat Kopi
from https://www.facebook.com/full2power.system/posts/462966657092909

1. Drip Coffee Maker 
Ini merupakan metode yang sangat akrab dengan para penikmat kopi, hampir setiap rumah di USA mempunyai sebuah alat basic pembuat kopi ini. Bubuk kopi ditempatkan di sebuah kantung filter di dalam mesin, dan penampung internal diisi dengan air. Mesin ini kemudian memanaskan air dan air panas menetes melalui bubuk kopi ke dalam sebuah pot penampung untuk menghasilkan air kopi. Metode ini adalah cara yang sederhana, cepat dan harga mesinnya murah. Metode ini lebih disukai oleh banyak orang karena keseluruhan prosesnya otomatis dan tidak memerlukan ketrampilan khusus.

2. French Press
French Press, juga dikenal sebagai “pot tekan”, dan merupakan cara lain yang sangat populer untuk menyeduh kopi. Bubuk kopi diletakkan langsung ke dalam pot berisi air panas, dan setelah cukup, tekan kebawah sebuah alat yang akan menekan bubuk kopi sampai dasar teko untuk menghasilkan air kopi. 
Metode ini adalah cara lain yang sederhana untuk membuat kopi, dan merupakan metode yang lebih disukai bagi mereka yang tidak benar-benar ingin membuat banyak kopi.

3. Percolator
Meskipun Percolator bisa mengurangi rasa kopi, alat ini masih digunakan dari tahun ke tahun (sebagian besar oleh peminum kopi yang lebih tua dan sudah lama menggunakannya). Secara terus terang, kita tidak akan mendapatkan kopi dengan mutu paling tinggi jika dibuat dengan alat Percolator. Sekantung kopi bubuk ditempatkan dalam sebuah ketel, dan air kemudian dididihkan. Air mendidih meluap melalui bubuk kopi, dimana anda dapat melihatnya dari bagian yang tembus pandang di puncak Percolator. Ketika air kopi telah mencapai derajat warna hitam yang sesuai selera, kopi itu sudah siap disajikan. 

4. Balancing Siphon
Sekarang kita masuk pada metode eksotis untuk menyeduh kopi. Alat ini sungguh indah untuk dipandang, tetapi tidak akan mudah ditemukan di dapur orang kebanyakan. Alat ini mempunyai dua tabung, yang dihubungkan satu sama lain dengan posisi yang rumit, dan berdiri seimbang. Bubuk kopi masuk ke sebuah tabung, dan air di tabung yang lain. Air itu dipanaskan dan kemudian mengalir ke tabung yang berisi bubuk kopi. Ketika terus dididihkan, tabung air pada akhirnya akan kosong dan selanjutnya mekanisme alat ini akan mengalirkan air yang sudah bercampur kopi kembali ke tabung sebelumnya itu. Memang terlihat aneh dan rumit, tapi itulah yang mnyebabkan alat ini menjadi elegan.

5. Ibrik 
Seperti Balancing Siphon di atas, anda tidak mungkin akan menemukan sebuah ibrik di dalam kebanyakan dapur di Eropa atau Amerika. Ibrik merupakan sebuah teko logam yang kecil dengan gagang yang panjang, merupakan alat orang Turki untuk membuat kopi. Teko itu berbentuk lebih sempit di bagian atas dibanding bagian bawahnya, bentuk ini merupakan suatu hal yang penting dalam memasak kopi Turki. Teko itu kemudian diisi dengan air dan satu sendok kopi bubuk yang telah digiling halus. Kopi bubuk akan “mengapung” di atas air, dan kemudian gelembung-gelembung air mendidih akan bergerak bercampur bubuk kopi. Setelah air berbusa lebih dari 3 kali, itu tandanya kopi siap disajikan. 

6. Vacum Pot
Sebuah Vacum Pot mempunyai dua ruang, yang lebih rendah dan yang lebih atas, yang saling terhubung dengan sebuah filter. Air dimasukkan ke ruang bagian bawah, dan bubuk kopi di ruang bagian atas. Kemudian alat ini diletakkan ke sumber kalor, dan ketika air panas, air dengan sendirinya naik ke bagian atas untuk bercampur dengan bubuk kopi. Ketika poci ini dijauhkan dari sumber panas, ruang bawah yang menjadi dingin menghisap kembali semua kopi melewati filter (yang menjaga agar bubuk kopi tetap berada di bagian atas). Dan menghasilkan kopi segar di bagian bawah Vacum Pot. 

7. Moka Pot 
ini sebenarnya bukan untuk membuat kopi, tetapi lebih pada espresso. Teko logam kecil ini mempunyai bagian bawah dan atas, dengan sebuah cangkir berada diantara mereka untuk meletakkan bubuk kopi. Air ditempatkan di bagian bawah, lalu cangkir filter dan bagian atas disatukan. Ketika diletakkan ke sumber kalor, air mendidih dan ditekan ke atas melewati bubuk kopi dan espresso yang dihasilkan terkumpul di bagian atas. Sebuah pilihan yang baik jika anda tidak ingin membeli mesin espresso otomatis yang lebih mahal.

Masih banyak alat-alat peyeduh kopi yang ada, beberapa yang sudah dijelaskan itu alat yang umum dipakai. Dan pasti fungsinya beda untuk berbagai olahan kopi, kalau kamu, apa pilihan kopi mu?

What's this?

You are currently reading Wamena Coffee at +ASTUNGKARA.

meta

§ Leave a Reply