kemana engkau kekasihku ketika semua orang mulai menampakkan cumbuan mereka saat malam minggu. kemana engkau penguasa ketenangan, saat bidadari mu yang lain juga merengek meminta welas asih.
hidup itu bukan hanya tantangan, masalah, penyelesaian, gagal, ataupun bercinta.
lebih dari itu semua, bahakan kita terkadang lupa akan apa yang telah kita janjikan kepada Gusti ingkang Maha Welas Asih sebelum roh kita masuk di dunia, untuk apa kita bahagia saat ini? apa kemarin kamu juga bahagia?
kenapa kita punya keraguan, kenapa berfikir cas-cus itu sulit? kenapa dalam keyboard ada tuts tanda tanya , kenapa bukan anda koma saja yang ku gunakan untuk bertanya ,
hey, apa kau mencintaiku ,
sepertinya, dulu tidak ada orang yang mengharuskan kita memakai tanda tanya , bagaimana jika bentuk tanda tanya kita ubah saja jadi tanda koma , toh maksudnya juga jelas , karena tanda koma juga menyatakan bahwa kita mengingankan terjadinya respon, menunggu .
hey, siapa yang membuat tanya tanya berbentuk seperti itu? apakah dia seorang jenius?
tunggu, kau masih ingat, sekolah dasar yang bahagia, aku juga bukan orang yang naif, tapi tetap saja saat ini aku terlihat menentang arus. menentang semua "kebiasaan" yang ada, karena bagiku, batasan itu tidak berlaku untuk pikiran,
benar-benar pagi yang menakjubkan.
.
.
menatap langit hujan bulan ramadhan
Saturday, August 14, 2010 § 0
What's this?
You are currently reading menatap langit hujan bulan ramadhan at +ASTUNGKARA.
meta
- Comments: No Comments
- Categories: midnight courious